Saturday, September 21, 2013

Siswa-siswa Berisiko

,
Ingatkah Anda dengan teman sekelas di sekolah dasar yang tampaknya tidak pernah menyelesaikan tugas-tugas dikelas atau mengerjakan pekerjaan rumah (PR)? Ingatkah Anda teman sekelas di SMU yang mendapat nilai rendah untuk sebagian besar mata pelajaran dan jarang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler? Berapa banyak dari siswa tersebut yang akhirnya lulus SMU? Tahukah Anda apa yang sekarang mereka kerjakan, atau apakah mereka menghilang begitu saja?
Siswa berisiko (student at risk) adalah siswa yang memiliki probabilitas tinggi untuk gagal menguasai keterampilan akademis minimum yang penting bagi keberhasilan mereka di masa dewasa. Banyak diantara mereka yang putus sekolah. Individu semacam ini kerap tidak memiliki bekal untuk memberikan kontribusi produktif bagi keluarga, komunitas, atau masyarakat secara luas.

Ada beberapa Karakteristik Siswa-siswa Berisiko, diantaranya :
1.    Riwayat kegagalan akademis.
Menurut K. L. Alexander, Entwisle dan Douber, Siswa yang putus sekolah dapat memiliki riwayat prestasi akademis rendah sejak kelas tiga. Secara umum, mereka memiliki keterampilan membaca dan belajar yang kurang efektif, nilai-nilai yang rendah, skor tes prestasi yang rendah, dan memiliki kemungkinan tinggal kelas yang lebih besar dibandingkan dengan teman sekelas mereka yang lulus SMU.
2.    Usia yang lebih tua dibandingkan teman sekelas.
Sebagiann studi penelitian menemukan bahwa siswa yang lebih tua dari teman sekelasnya memiliki kecenderungan besar untuk putus sekolah. Sekolah akan menjadi kurang menarik bagi siswa yang harus berada di kelas bersama dengan teman-teman sekelas yang dianggap kurang matang secara fisik dan sosial dibanding dirinya.
3.    Masalah emosional dan perilaku.
Siswa yang seperti ini merupakan siswa y6ang cenderung menimbulkan masalah disiplin di kelas, menggunakan obat-obatan terlarang, dan telibat dalam tindak kejahatan.
4.    Kerap berinteraksi dengan teman sebaya yang berprestasi rendah.
Maksudnya lebih suka berinteraksi dengan teman sebaya yang berprestasi rendah dan antisosial.
5.    Kurangnya kelekatan psikologis dengan sekolah.
Siswa-siswa yang tidak banyak mengikuti kegian ekstrakulikuler dan cenderung menunjukkan ketidakpuasannya terhadap sekolah.
6.    Meningkatnya keengganan untuk terlibat dengan sekolah.
Siswa-siswa yang suka bolos sekolah.
Karakteristik siswa diatas bukan merupakan indikator siswa pasti akan putus sekolah. Ada juga sebagian anak yang seperti itu terus melanjutkan sekolahnya meskipun dia bermasalah.

Mengapa Siswa Putus Sekolah?
Siswa putus sekolah karena beragam alasan, diantaranya: kurang mendapatkan dorongan dan dukungan dari keluarga dan teman-teman sebaya untuk berhasil di sekolah, situasi hidup yang berat (misalnya, mengalami masalah kesehatan, bekerja di luar rumah untuk membantu keluarga, hamil, dan sebagainya). Selain itu, banyak yang sekedar merasa tidak puas terhadap sekolah: mereka tidak berprestasi baik di kelas, lingkungan terlalu berbahaya atau mengungkung, atau menganggap kurikulum membosankan dan tidak relevan dengan kebutuhan mereka. Dan ada juga siswa yang putus sekolah karena perilaku guru.

Memberi Dukungan kepada Siswa-siswa Berisiko
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam meberi dukungan kepada Siswa yang berisiko adalah
1.    Identifikasi siswa berisiko sedini mungkin.
2.    Ciptakan suasana sekolah dan kelas yang ramah dan penuh dukungan.
3.    Buatlah kurikulum yang relevan dengan kehidupan dan kebutuhan siswa.
4.    Komunikasikan ekspektasi tinggi bagi keberhasilan akademis.
5.    Berikan dukungan akademis ekstra.
6.    Tunjukkan pada siswa bahwa keberhasilan tergantung diri mereka sendiri.
7.    Dorong dan fasilitasi pengenalan dengan sekolah.
Sumber : Ormrod, Jeanne Ellis. 2009. Educational Psychology Developing Learners Sixth Edition.
Read more →

Strategi Pembelajaran yang Efektif

,
Ketika membaca artikel ini, anda akan memperoleh banyak wawasan mengenai bagaimana Anda dapat membantu anak didik Anda menjadi semakin efektif dalam mempelajari materi yang Anda ajarkan. Pada saat yang bersamaan, saya berharap Anda juga dapat memperoleh wawasan mengenai bagaimana Anda sendiri dapat mempelajari dan mengingat materi kuliah dengan lebih baik. Dalam artikel ini mari kita tinjau secara ringkas empat strategi yang dapat Anda gunakan dalam membaca dan mempelajari pelajaran.
1.    Hubungkanlah hal-hal yang Anda baca dengan hal-hal ya¬ng telah Anda ketahui
Dalam hal ini Anda cobalah untuk menghubungkan ide-ide dalam pelajaran/ buku yang Anda baca dengan hal-hal yang telah Anda ketahui dan yakini. Sebagai contoh, hubungkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip baru dengan pengalaman Anda sendiri, kuliah yang pernah anda ambil, atau pengetahuan anda secara umum mengenai manusia dan perilakunya.
2.    Kaitkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip abstrak dengan contoh-contoh konkret.
Anak-anak menjadi semakin mampu memikirkan gagasan-gagasan abstrak ketika mereka semakin dewasa, namun semua orang pada usia berapapun dapat dengan lebih mudah memahami dan mengingat informasi abstrak bila meraka mengaitkan informasi abstrak tersebut dengan objek-objek atau peristiwa yang konkret.  Terkadang jauh akan lebih baik jika menyaksikan penerapan konsep atau prinsip tersebut pada diri anda sendiri.
3.    Kembangkanlah (elaborate) topik yang Anda baca, melampaui rentang pembahasan topik tersebut, dan tambahkanlah poin-poin yang relevan.
Cobalah berpikir melampaui yang disajikan. Buatlah contoh-contoh baru mengenai berbagai konsep yang dipelajari. Identifikasilah sendiri penerapan beragam prinsip pembelajaran, perkembangan, dan motivasi terhadap pendidikan.
4.    Secara berkala ujilah diri anda sendiri untuk memastikan anda telah mengingat dan memahami materi yang anda baca.
Ada kalanya ketika para siswa yang paling rajin sekalipun tidak berkonsentrasi pada buku yang dibacanya ketika pikiran mereka mengembara ke hal-hal lain sekalipun mata mereka tetap menatap ke arah buku. Cobalah berhenti sesekali, mungkin setiap dua atau tiga halaman untuk memastikan bahwa Anda benar-benar telah mempelajari dan memahami materi yang Anda baca. Cobalah merangkum materi tersebut. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan bagi diri Anda sendiri terkait materi tersebut. Pastikalah materi tersebut logis bagi Anda. Usai membaca setiap halaman atau setiap bab, lakukanlah “ latihan untuk menguji pemahaman Anda tentang materi tersebut” .
Sumber : Ormrod, Jeanne Ellis. 2009. Educational Psychology Developing Learners Sixth Edition.
Read more →

Thursday, September 19, 2013

Sepli Feat Padli - Putus Harapan

,
C            Am
Ini cerita cintaku padamu
Dm            G
Saat itu ku mencintaimu
Em            Am
Tapi semuanya telah musnah
Dm            G
Saat ku tahu kau tak mencintaiku

*
C            Am
Waktu itu ku katakan padamu
Dm            G
Bahwa aku suka sama kamu
Em            Am
Tapi kenapa kau tipu aku
Dm            G
Diam-diam kau mencintainya . .

Bridge:
F        G        C
Tahukah kau bahwa dia sahabatku . .

Reff:
C            F  G
Cukup sudah kau hianatiku
        C    Am
kau telah sia-siakan cintaku
Dm                G
Putus sudah semua harapanku
            C
Padamu, kutakkan lagi love u . .

C            F  G
Cukup sudah kau lukai aku . .
        Em    Am
Sadarkah kau telah sakiti aku
Dm                G
Sirna sudah semua harapanku
            C
Padamu, kutakkan lagi love u . .

Intro: C-Am-Dm-G-Em-Am-F-G
Back To : *, Reff 2x . .

Ingin dengar lagu Putus Harapan Click Here
Read more →

Wednesday, September 11, 2013

Median dan Modus

,
1.    Median
Segugus data yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah pengamatan yang tepat di tengah-tengah bila banyaknya pengamatan  itu ganjil atau rata-rata kedua pengamatan yang ditengah bila banyaknya pengamatan genap.
Kelebihan dari median adalah kemudahan menghitungnya bila banyaknya pengamatan relatif kecil. Median tidak dipengaruhi oleh nilai ektrem, sehingga memberikan nilai rata-rata yang lebih benar.
Contoh:
1.1.    Dari tiga kali quiz kimia seorang siswa memperoleh nilai 60, 50, dan 74. Tentukan median populasi nilai tersebut.
Jawab: setelah menyusu nilai dari yang kecil sampai yang besar,maka diperoleh:
                            50     60     74
      Oleh karena itu, μ ̅ = 60
 1.2.   Kandungan glukosa yang berasal dari empat bungkus susu bubuk merk tertentu adalah 3.3, 0.5, 2.7, dan 1.2 gram. Tentukan mediannya:

Jawab: setelah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar, maka diperoleh:
                0.5     1.2    2.7   3.3
Maka mediannya adalah rata-rata dari 1.2 dan 2.7, yaitu:
          x ̅ = (1.2+2.7)/2=1.95 gram 

2.    Modus
adalah nilai yang terjadi paling sering atau yang mempunyai frekuensi paling tinggi. Modus tidak selalu ada pada setiap data. Hal ini terjadi bila semua pengamatan mempunyai frekuensi terjadi yang sama. Untuk data tertentu, mungkin saja terdapat beberapa nilai dengan frekuensi tertinggi, dan dalam hal demikian kita mempunyai lebih dari satu madus.
Modus merupakan ukuran yang paling jarang digunakan di antara ketiga ukuran yang ada. Ukuran in hampir tidak ada kelebihannya, tetapi ada 2 sifat baiknya yaitu:
a.    Tidak memerlukan perhitungan
b.    Dapat digunakan bagi data kualitatif maupun kuantitatif
Contoh:
2.1    Serangan dari israel k palestina selama tujuh hari tercatat sebagai berikut: 3, 2, 0, 4, 3, 3, dan 0 kali.
Jawab: Maka modusnya, yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling tinggi adalah 3 kali.
2.1    Dari 12 mahasiswa salah satu universitas yang diambil secara acak tercatat berapa kali mereka menonnton film india selama bulan lalu. Data yang diperoleh adalah: 3, 4, 1, 5, 9, 0, 5, 10, 3, 1, 3, dan 5 kali.
Jawab: dalam kasus ini, ada dua buah modus, yaitu 3 dan 5, karena 3 dan 5 terdapat dengan frekuensi tertimggi, dengan demikian dikatakan dengan bimodus.
Read more →

Saturday, September 7, 2013

Statistika

,
A.    Pengertian Statistik
Statistik adalah kumpulan data, bilangan, maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan. Statistik juga mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari sekumpulan data mengenai sesuatu hal.
Contoh:  Jika diteliti dan dicatat 20 pegawai gajinya setiap bulan lalu dihitung rata-rata gajinya, misalnya Rp. 87.500,00 maka rata-rata Rp. 87.500,00 ini dinamakan statistik. Demikian pula jika dari 20 pegawai itu ada 70% yang gajinya diatas 30.000 maka nilai 70% ini dinamakan statistik.

B.    Pengertian Statistika
Statistika adalah suatu metode-metode yang berkaitan dengan cara-cara pengumpulan data pengelolaan data dan penyajian data serta analisis data yang di akhiri dengan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data tersebut.

C.    Jenis-jenis Statistika
Statistika tebagi menjadi 2, diantaranya:
1.    Statistika Deskriptif
adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu kubus data sehingga memberikan informasi yang beguna.
Contoh:
Catatan kelulusan selama 5 tahun terakhir di suatu perguruan tinggi menunjukkan bahwa 72% diantara mahasiswa baru yang masuk keperguruan tinggi tersebut berhasil menyelesaikan studinya. Nilai numerik 72% tersebut adalah suatu statistika deskriptif.
2.    Statistika Inferensia
adalah suatu statistik yang mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis pembagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya.
Contoh:
Rata-rata curah hujan pada bulan juli selama 30 tahun terakhir adalah 3,3cm dan kita membuat pernyataan bahwa pada bulan juli tahun depan diharapkan terjadi curah hujan antara 3,2 dan 3,4.
Pada contoh diatas kita telah membuat generalisasi dan ini berarti kita telah berada di dalam daerah statistika inferensia.

D.    Data Statistik
Data statistik terbagi 2 , diantaranya :
1.    Data kuantitas
Data kuantitas adalah data yang berbentuk bilangan yang mana harganya berubah-ubah atau bersifat fariabel. Darinilainya dikenal 2 golongan data kuantitatif. Yaitu:
1.    Data diskrit
Data diskrit adalah data yang hasilnya menghitung atau membilang.
Contoh:  Keluarga A mempunyai 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.
2.    Data kontinu
Data kontinu adalah data yang hasilnya berupa pengumpulan.
Contoh:  Berat badan seseorang misalnya 55 kg, 30kg atau 100kg.

2.    Data kuantitatif
Data ini dapat dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut.
Misalnya: Gagal, berhasil, sembuh dan sebagainya.

E.    Populasi dan sample
1.    Populasi
adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi.
Contoh: seandainya da 100 siswa disekolah itu yang kita golongkan menurut golongan darahnya, maka dikatakan kita mempunyai populasi berukuran 600. Biasanya dalam pengamatan suatu populasi, kita membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, kita terpaksa digantungkan pada sebagian anggota populasi untuk membantu kita menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut. Hal ini membawa kita pada teori penarikan contoh.
2.    Sample
adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Prosedur pengambilan contoh yang menghasilkan kesimpulan yang konsisten terlalu tinggi atau terlalu rendah mengenai suatu populasi dikatakan berbias atau meragukan. Untuk menghilangkan kemungkinan bias ini kita perlu mengambil contoh acak sederhana yang mana pengertian dari contoh acak sederhana itu adalah suatu contoh acak yang sederhana n pengematan adalah suatu contoh yang dipilih sedemikian rupa sehingga setiap himpunan yang berukuran m dari populasi tersebut mempunyai peluang terpilih yang sama.
Read more →