A. Masuknnya Islam ke Indonesia
Masuknya islam
ke indonesia belum ada kesepakatan pendapat para ahli sampai sekarang.
Sebahagian mereka berpendapat bahwa kedatangan Islam ke Indonesia adalah abad
ketujuh masehi, dan sebagian lagi mengatakan pada abad ketigabelas masehi.
Pendapat pertama didukung oleh Hamka, dan pendapat kedua didukung antara lain
oleh Soekmono.
Faktor yang
telah menentukan penyebaran agama Islam di Indonesia, dipandang dari sudut
sejarah dan geografi adalah perdagangan luar negeri dan antar Indonesia. Orang
yang pertama-tama membawa agama ini ke daerah Indonesia adalah Saudagar India
dan Iran, kemudian orang Melayu dan Jawa. Pembawa dan pengembang agama islam
itu ialah kaum saudagar, penyebarannya menurut jalan dagang.
Hamka
mengemukakan bahwa agama islam datang ke Indonesia sejak abad ketujuh Masehi
yang dibawa oleh Gujarat. Penyebaran Islam tidak dengan kekerasan, oleh karena
itu jalannya adalah berangsur-angsur. Islam mempunyai kekuasaan dan
pemerintahan yang teraatur baru pada abad ke-12 dan 13 Masehi.
Menurut M.D
Mansur, dibeberapa daerah ada terlihat pengaruh aliran Syiah, seperti di Aceh
dan Sumatra barat. Pengaruh kebiasaan orang sriah menyelusup kedalam ajaran
sunni melalui tasawuf, dan itupun bukan saja di indonesia tapi diseluruh negeri
Islam, misalnya akan datang Imam Mahdi membawa kedamaian ke seluruh dunia.
Islam juga masuk ke Indonesia dengan ajaran Sufi.
B. Perkembangan Islam
Kebangkitan Islam dipergunakan untuk mempengaruhi cara
berpikir umat Islam. Ibnu Taimiyah (1263-1328) telah mempelopori kembali kepada
Al-Qur’an dan sunnah seperti pada masa sahabat Tabi’in. Pendirian ini oleh
murid-murid Taimiyah dan sampai kepada Rasyid Ridha (1856-1935) berhasil
menggerakkkan cara berpikir dan cara hidup baru umat Islam sesuai dengan
ajaran-ajaran salaf.
Gerakkan salaf masuk ke indonesia sekitar tahun 1802 M
dibawa oleh haji miskin dan kawan-kawan. Haji Miskin dengan kawan-kawan
menggali api Islam, memberantas khurafat dan bid’ah. Tantangan hebat datang
dari ulama-ualam adat, belanda datang membatu ulama-ulama adat dan
menghancurkan kaum paderi.
Perang paderi berlangsung selama 15 tahun dan mengalami
kekalahan akibat camppur tangan kekuatan asing, daerah pengaruhnya digantikan
oleh pendidikan menurut mazhab Syafe’i, namun ajaran salaf secara diam-diam
terus berkembang terutama dengan tampilannya Kaum Muda memimpin revolusi
berpikir umat Islam dalam sumatera Thawalib.
Pada tahun 1912 K.H.A. Dahlan mendirikan perserikatan
Muhammadiyah di Yogyakarta, disusul oleh Al-Islam wal Irsyad di Jakrta pada
tahun 1914 di Bandung pada tahun 1923, yang semuanya berdasarkan ajaran Salaf.
Selain muhammadiyah, pada tahun 1928 beridiri pergerakan
Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang bermahzab Syafe’i. Perkumpulan ini bergerak
dalam bidang pendidikan Islam. Selain itu ada juga perkumpulan yang bermahzab
Syafe’i dan mempunyai pengaruh yang besar, yaitu Nahdatul Ulama (NU).
Perkumpulan ini berdiri pada tahun 1926. Perkumpulan ini mengerjakan apa saja
yang menjadikan kemaslahatan agama Islam dalam bergerak dalam bidang pendidikan
dan tabligh dengan tujuan agar umat Islam sadar kembali akan kewajibannya
terhadap agama, bangsa dan tanah air Tokoh utamanya adalah K.H.Hasyim Asy’ari,
perkumpulan ini lebih banyak pengikutnya di pulau Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Fuandy, dkk. 2008. Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum. Padang : UNP
Perss.
Tweet |
Yuk coba keberuntugan anda
ReplyDeletedi permainan tebak angka
TOGEL dan DD48 redblue LIVE
www.togelpelangi.com